Terdepan Menyajikan al-Qur’an

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Al-Qur’an sebagai pedoman hidup adalah keniscayaan. Meski banyak yang belum kuasa mengoptimalkannya. Maka, diperlukan trik oleh mereka yang berdakwah; agar al-Qur’an terasa makin menyenangkan.

Banyak cara untuk melakukan hal ini. Bermula dari cara mengajar, kualitas pengajar dan bahan ajar; tampilan dan hal lain terkait teknis.

Dulu, menjumpai mushaf rasanya kurang eye catching; tampilan lusuh, berdebu, hitam-putih. Sehingga, mereka yang lemah semangatnya; langsung loyo sejak melihat tampilan mushaf.

Kini, mushaf menjadi amat elegan. Dengan konten yang terus dikembangkan, jenis dan ukuran cetak yang tersedia dari terkecil hingga terbesar. Terbaru, sudah tersedia Tabz al-Qur’an yang disajikan dalam bentuk gadget multi fungsi.

Harapannya; al-Qur’an tak sekedar dibaca. Sebab semakin mudah mempelajari, semoga ajarannya bisa dipraktekan dalam bidang kehidupan secara menyeluruh.

Sebab, dulu, saat al-Qur’an pertama kali diturunkan, meski hanya bermodal dari mulut ke mulut, para generasi sahabat berhasil mempraktekan seluruh isi al-Qur’an. Karena kesungguhan mereka dan berhasil membawa al-Qur’an ke mana pun mereka pergi, di mana pun serta dalam kondisi apa pun.

Belajar al-Qur’an tak berbatas waktu. Medianya pun tak dibatasi. Mushaf yang diperuntukan bagi kalangan yang sudah berumur, nikmat juga ketika dimanfaatkan oleh mereka yang masih muda-belia-remaja.

New Hijaz; Terjemah Tafsir Per Kata

Syaamil Qur’an, yang bermarkas di Bandung Jawa Barat, menjadi salah satu produsen mushaf berbagi ukuran. Sehingga, ini menjadi konsumsi lintas generasi.

Salah satu produk yang amat pantas untuk dilirik serta direkomendasikan adalah jenis New Hijaz. Mushaf ukuran 21 x 29,7 senti meter ini terdiri dari 604 halaman al-Qur’an, 9 halaman kata pengantar dan 19 halaman suplemen.

Selain ukurannya yang besar, sehingga bisa digunakan oleh anak-anak, remaja, dewasa hingga lansia, kehadiran mushaf terjemah per kata ini semakin menarik karena dilengkapi dengan ayat doa dan tasbih.

Keterangan Ayat Doa Smbr: Dok. Pribadi

Keterangan Ayat Doa Smbr: Dok. Pribadi

Di bagian dalam mushaf, di bagian bawah, ada keterangan tentang ayat tasbih dan doa. Jika ayat tasbih, maka dilengkapi dengan himbauan agar pembaca melantunkan tasbih. Jika doa, pembaca juga disarankan untuk merapal doa sesuai dengan konteks ayat.

 

BwYxvgxCIAA29MI

Keterangan Ayat Tasbih. Smbr: Dokumen Pribadi

Terjemah per kata sendiri amat memudahkan. Selain terjemah lengkap versi Departeman Agama Republik Indonesia, adanya terjemah per kata bisa menjadi sarana praktis bagi pembaca untuk belajar bahsa arab saban hari; di mana pun dengan tanpa guru sekalipun.

Terjemah Depag. Smbr: Dok. Pribadi

Terjemah Depag. Smbr: Dok. Pribadi

Mushaf dengan berat sekitar 1 Kg ini, dilengkapi pula dengan Asbabun Nuzul (sebab turunnya ayat) yang diringkas di dalam kotak di halaman terkait. Bagusnya lagi, riwayat yang dikutip hanyalah riwayat shahih sehingga pembaca tak perlu ragu untuk menyebarkannya.

Asbabun Nuzul Smbr: Dok. Pribadi

Asbabun Nuzul Smbr: Dok. Pribadi

Kehadiran intisari ayat juga semakin melengkapi mushaf ini. Karena  mushaf ini sudah ditashih oleh Kementrian Agama Republik Indonesia dan para pakar tafsir yang memang ahli dalam bidangnya. Kehadiran intisari, semacam kesimpulan sehingga bisa dipahami oleh pembaca kalangan menengah ke bawah. Lebih-lebih bagi mereka yang ahli.

Intisari Ayat. Smbr: Dok. Pribadi

Intisari Ayat. Smbr: Dok. Pribadi

Yang tak kalah menarik, tersedia pula suplemen singkat terkait tanda-tanda al-Qur’an. Mulai dari waqaf, nun wiqayah, ayat sajadah, ayat sifir, imalah, isymam, tasil dan nasl. Disajikan dalam tabel yang kolomnya berisi nomor urut, nama surah, ayat, halaman dan jenis tandanya.

Tanda al-Qur'an. Smbr: Dok. Pribadi

Tanda al-Qur’an. Smbr: Dok. Pribadi

Bagi yang ingin mendalami, maupun terbiasa menulis berbagai macam tema, di akhir mushaf juga tersedia indeks tematik yang terdiri dari 15 bab.

Meliputi Rukun Islam, Ilmu dan Cabangnya, Jihad, Peraturan tentang Harta, Pertanian dan Perdagangan, Iman, Amal, Manusia dan Kemasyarakatan, Hal-hal Terkait Hukum, Sejarah dan Kisah-kisah, al-Qur’an, Dakwah, Akhlak, Negara dan Masyarakat, dan Agama-agama.

Indeks Tematik. Smbr: Dok. Pribadi

Indeks Tematik. Smbr: Dok. Pribadi

Semuanya tersaji dalam tema terperinci yang mencantumkan nomor surah dan ayat terkait. Mushaf ini semakin lengkap dengan adanya Asmaul Husna di sampul belakang bagian dalam serta doa khatam al-Qur’an yang lazim dibaca saat meyelesaikan bacaan Kalam Ilahi ini.

Harapan

Masih banyak produk mushaf lainnya. Tentu, tak selesai jika semua dibincang. Ini hanyalah sekelumit tentang apa yang dialami. Bahwa di luar hal lain, penulis merasakan sendiri manfaat yang ada di dalam mushaf ini.

Lebih-lebih untuk kepentingan literasi. Kehadiran indeks tematik amatlah penting. Bagi penulis yang kebetulan sedang belajar menjadi editor bahasa untuk tafsir, keberadaan tafsir per kata juga sangat membantu. Semakin memudahkan dan praktis untuk mencari kata yang susah atau memiliki lebih dari satu makna.

Alhasil, semoga Allah swt memberikan keberkahan kepada semua yang terlibat dalam proses keberkahan ini. Semoga Allah swt menangkan mereka yang berjuang untuk agama-Nya. Tentang capaian duniawi; terkait materi dan sebagainya; itu hanyalah bonus dari upah utama berupa surga yang tengah menanti, insya Allah.

Jazakumullah ahsanal jaza’ Syaamil Qur’an. Semoga semakin terdepan dalam menyajikan mushaf berkualitas untuk umat. Karena al-Qur’an, adalah ruh kebangkitan umat.

Bukan Sekedar Gaya

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Perkembangan teknologi akhir-akhir ini merupakan pisau bermata dua. Ada manfaat, tak sedikit pula keburukannya. Akhirnya, semua kembali kepada manusia sebagai penggunanya. Sebab, sebagus dan secangih apa pun sebuah perangkat, semua berpulang kepada pengguna; bagaimana ia memanfaatkannya.

Dulu, untuk berkomunikasi dengan saudara yang jauh amatlah susah. Kini, dengan aneka perangkat yang ada, hal itu amatlah mudah untuk dilakukan. Meski sayangnya, justru banyak orang yang sering merasa asing dan sepi; meski berada dalam keramaian.

Hal ini terjadi karena banyak hal. Dan semua hal itu saling berkaitan, seakan membentuk sebuah mata rantai yang jalin berkelindan.

Di antara yang menarik untuk dibincang, adalah soal gaya hidup.

Silakan dicek, mulai dari pedesaan, perkotaan hingga Ibu Kota, bisa dipastikan bahwa satu orang bisa memiliki lebih dari satu perangkat canggih informasi dan komunikasi yang sering kita sebut dengan gadget.

Kadang-kadang, bahkan seringkali, semua itu hanya untuk gaya, model, style atau apa pun namanya. Hal itu bukan lagi menjadi sebuah kebutuhan. Tapi semacam unjuk gigi. Dalihnya bisa kata update, gaul dan sejenisnya.

Oleh karenanya, lagi-lagi karena kemusliman kita; seharusnya kita bisa bersikap bijak.

Bijak bukan mengasingkan diri, bukan pula absen dari pertarungan zaman. Bijak adalah ikut berperang dengan tetap mempertahankan idealisme. Karena realitas sama sekali tidak bisa ditantang, justru harus dimanfaatkan dengan sebaik mungkin

Lagipula, hampir semua Nabi diutus dengan membawa mukjizat sesuai dengan zamannya. Para Nabi selalu membawa mukjizat adidaya yang saat itu masih sangat asing dan baru berkembang di zamannya.

Maka, di zaman ini, sebagai seorang muslim, kita harus ikut memanfaatkan teknologi dalam perspektif dakwah yang menjadi salah satu kewajiban asasi kita.

Bisa dibayangkan, jika ada seorang dai yang buta teknologi, bagaimana ia bergaul untuk merangkul masyarakat yang banjir informasi sebab menguasai semua perangkat teknologi yang tengah berkembang?

Di sinilah letaknya; kita memanfaatkan teknologi sebab kita butuh dengannya.

Hal ini menjadi amat penting. Dengannya, kita tak sekedar melakukan kerja konsumtif. Tapi kebutuhan.

Dalam tahap ini, tak ada pertentangan antara konten dan perangkat. Apa pun bentuknya, selama tujuan dan kebutuhan kita tercapai, maka itulah yang kita ambil.

Bukankah amat menggembirakan, jika al-Qur’an yang terdiri dari 30 juz, 114 surah, dan 6000-an ayat lengkap dengan terjemah, sebab turunnya ayat dan tafsirnya, kemudian ditambah dengan panduan fikih rukun Islam, penjelasan rukun iman, dilengkapi dengan hadits-hadits shahih dari kitab-kitab monumental seperti Shahih Bukhari, Shahih Muslim, al-Muwatha’ Imam Malik dan sebagainya, bisa dikumpulkan dalam satu perangkat praktis, mudah dibawa dan ditempatkan di mana pun yang kita mau.

Sebab ini sudah menjadi sebuah kebiasaan di zaman ini, terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkan dan mendalaminya. Sebab kemajuan teknologi, tak sertamerta diiringi dengan kebijakan sikap pemakainya serta kedalaman mereka dalam memahami ilmu yang terkandung di dalamnya. Meskipun, kita semakin mudah untuk mendapatkannya.

Dalam hal ini, kita angkat topi dan berucap tahniah “barakallah” kepada Syaamil Qur’an atas launching Syaamil Tabz-nya. Semoga upaya luar biasa ini diikuti banyak pihak dan syukur-syukur, ada pihak yang secara sukarela menghibahkannya secara massif kepada dai, ustadz, kiyai, cendekiawan muslim dan semua pejuang yang meninggikan kalimat Allah di muka bumi ini. 😀

Ada gak ya? Semoga. 😀

Syaamil Tabz Smbr Gb: Bandung Bisnis

Syaamil Tabz Smbr Gb: Bandung Bisnis

Mushaf al-Qur’an Korektor

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Poster Lomba Blog Pameran Buku Bandung 2014

Perkembangan percetakan al-Qur’an di Indonesia bisa dibilang cukup pesat. Bermula dari al-Qur’an hitam gelap hingga kini tersedia dalam berbagai versi cetak, digital, android bahkan sudah ada versi tab al-Qur’an dan al-Qur’an e-pen.

Hal ini merupakan kabar gembira bagi kaum muslimin. Dimana perkembangan itu bertujuan untuk semakin mengakrabkan mereka dengan kitab suci yang diwahyukan melalui malaikat Jibril itu.

Dulu, saat hendak membaca al-Qur’an, seorang muslim hanya bisa konsentrasi saat berada di dalam rumah atau masjid. Karena ukuran mushafnya besar dan belum ada penerbit yang mencetak mushaf al-Qur’an ukuran saku.

Sekarang, hampir tidak ditemukan alasan (terkait ukuran mushaf) untuk tidak berinteraksi dengan firman Allah swt yang terdiri dari 30 juz dan 114 surah itu.

Hal itu dikarenakan tersedianya mushaf al-Qur’an ukuran saku dengan berbagai jenis khat dan model. Tersedia pula al-Qur’an yang dicetak perjuz, perlima juz, bahkan ada yang hanya menyediakan kompilasi juz 28,29 dan 30. Mushaf al-Qur’an saku juga tersedia berbagai jenis. Seperti al-Qur’an wanita dan sebagainya.

al-Qur'an per kata Tajwid. Smbr: store.yufid.com

al-Qur’an per kata Tajwid. Smbr: store.yufid.com

Singkatnya, geliat pergerakan Islam yang semakin menemukan momentumnya ini membuat penerbit-penerbit maupun percetakan semakin bergairah untuk menghasilkan produk mushaf dalam berbagai versi.

Syaamil al-Qur’an, dalam hal ini bisa dibilang menjadi salah satu pelopornya. Di samping ada nama lain seperti al-Burhan yang dinahkodai oleh Nandang Burhanuddin, Maghfirah Pustaka yang bermarkas di Matraman, dan banyak lagi yang lainnya.

Kini, mushaf al-Qur’an juga bisa didapatkan versi perkata dengan dilengkapi hukum tajwid dan asbabul nuzulnya. Ditambah dengan hadirnya mushaf e-pen yang bisa membaca hanya dengan menempelkan perangkat pen di atas mushaf. Yang terakhir ini diciptakan untuk memudahkan mereka yang memang tidak sempat mengaji ke luar dengan orang lain.

al-Qur'an e-pen syaamil. smbr: saranamuslimstore.com

al-Qur’an e-pen syaamil. smbr: saranamuslimstore.com

Dari kesemua itu, satu hal yang menjadi catatan penulis.

Sebagaimana diketahui bahwa proses belajar al-Qur’an yang direkomendasikan oleh Rasulullah Saw adalah proses talaqqi. Sederhananya, ada guru yang ditemui langsung. Sang Guru membacakan al-Qur’an, kemudian ditirukan oleh muridnya. Murid melihat, mendengar dan menyaksikan langsung bagaimana makhroj dan bacaan sang Guru. Ketika murid melakukan kesalahan, maka Sang Guru bisa mengingatkan seketika itu juga.

Hal inilah yang belum bisa ditemui dari sekian banyak versi cetakan mushaf al-Qur’an itu. Karena umumnya mereka berbentuk cetakan ataupun gadget. Mereka hanya bisa menyampaikan, tidak bisa mengoreksi.

Harapannya, esok, lusa atau entah kapan, akan hadir versi mushaf al-Qur’an versi cetak maupun gadget yang bisa mengoreksi bacaan pembacanya. Semoga hal ini menjadi perhatian banyak cendekia atau mereka yang bergelut di bidang ini.

Mungkin, bentuknya seperti robot. Ketika diaktifkan, kemudian pembaca melakukan kesalahan bacaan, perangkat tersebut bisa memberikan sinyal atau koreksi bahwa bacaan yang bersangkutan kurang tepat, kemudian dibenarkan oleh perangkat tersebut.

Dengan semangat yang tinggi, insya Allah hal ini bisa tergapai. Entah kapan, entah siapa pun yang kelak mewujudkannya. Jika kelak ada, saya usulkan nama untuknya: Mushaf al-Qur’an Korektor. 😀

Jika bukan kita, semoga keturunan kita bisa melakukannya kelak. Aamiin.

Membentuk Pribadi Muslim Ideal Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah

Dakwatuna

Dakwatuna

Judul Asli                    :  Syakhsiyatul Muslim Kamaa Yasyughuhal Islam Filkitab Wa Sunnah

Terjemahan                  : Membentuk Pribadi Muslim Ideal (Menurut al-Qur’an dan as-Sunnah)

Penulis                         : Dr. Muhammad Ali Al-Hasyimi

Penerjemah                  : H. Gozali J. Sudirjo Lc, Asep Sobari Lc

Penerbit                       : Al-I’tishom – Jakarta

Tebal                           : 322 hal ; 15,5 x 24 cm

ISBN                           : 978-979-3071-98-5

Cetakan                       : I ; Maret 2012

Islam adalah agama paripurna yang mengatur seluruh aspek kehidupan manusia. Mulai dari keshalihan individu, sosial hingga kehidupan bernegara dan antar negara dalam tatanan global. Karena sejatinya, Islam adalah sistem integral yang bertujuan untuk menyebarkan kasih sayang kepada seluruh alam. Hal ini bisa difahami karena Islam merupakan agama langit yang langsung diatur oleh Allah. Sedang Dialah Yang Maha Mengetahui akan semua kebutuhan dan kebaikan bagi hamba-hamba-Nya.

Sayangnya, kecemerlangan Islam seringkali tidak berkorelasi positif dengan fenomena akhlak kaum Muslimin. Ada seorang hafizh Qur’an yang melakukan korupsi, ada juga ustadz yang melakukan perbuatan cabul, atau seorang beragam Islam yang mencuri, melakukan tindakan kriminal dan kekejian lainnya.

Tentu, ini bukan justifikasi. Karena banyak juga kaum Muslimin yang baik secara akhlak dan dalam kehidupan antar umat manusia. Syeikh Ali al-Hasyimi, menghabiskan waktu selama sepuluh tahun untuk melakukan riset dan kemudian menuliskan buku yang ada di tangan pembaca ini. Tujuannya, agar Islam yang cemerlang bertemu secara sempurna dengan kecemerlangan-kecemerlangan pemeluknya.

Sebelum baik kepada siapapun, Muslim yang ideal haruslah baik hubungannya dengan Allah Sang Pencipta. Kebaikannya ini bisa dilihat dari kualitas ibadahnya. Bukan saja ibadah yang terlihat secara indrawi, tetapi lebih dari itu adalah ibadah batin yang hanya diketahui oleh dirinya dan Allah.

Maknanya, shalatnya yang terlihat secara fisik, haruslah terkoneksi dengan baik dalam tataran batin. Yakni merasa diawasi oleh Allah sehingga shalatnya bisa menjadi pencegah dari perbuatan keji dan mungkar. Selain shalat, ia adalah sosok yang sedikit sekali lalai, menunaikan zakat, memampukan diri untuk beribadah haji, dan melakukan semua amalan untuk mengundang ridha dan ampunan Allah.

Berikutnya, Muslim ideal adalah orang yang baik dengan dirinya sendiri. Ia tak pernah zhalim. Karena sadar sepenuhnya, bahwa dirinya adalah anugerah dari Allah sehingga harus disyukuri dengan berbuat kebaikan. Maka, dia menjaga fisik, akal dan jiwanya.

Fisiknya dijaga dengan mengkonsumsi makanan dan minuman yang halal, baik dan mengundah berkah. Ia tak lupa istirahat, berolah raga dan berpenampilan sebaik mungkin guna mensyiarkan nikmat yang telah Allah berikan.

Akalnya dibagusi dengan banyak membaca, menulis dan memikirkan ciptaan Allah. Ia tak mudah lalai apalagi terlena. Menuntu ilmu menjadi ciri khasnya, dilengkapi dengan keilmuan kekinian dan juga menguasai bahasa asing. Ia melakukan hal itu karena kesadaran. Bahwa ilmu adalah milik Allah, dan kaum muslimin wajib untuk menguasainya.

Jiwanya dirawat dengan sangat baik. Hatinya sibuk berzikir, rajin mendekati orang shalih, dan tak luput dari doa-doa di sepanjang kehidupannya. Tak ada kesia-siaan yang dia lakukan kecuali hanya sedikit saja.

Di sepanjang amal untuk menyelesaikan urusan terkait dirinya sendiri itu, Muslim ideal juga menjalin hubungan baik dengan sekitarnya. Dengan orang tua sebagai kunci surga dan ridha Allah, pasangan hidup sebagai partner sejati untuk mengejawantahkan cinta kepada Allah dan bersama menuju-Nya, juga kepada anak-anak dan keluarga dekatnya sebagai objek dakwah yang pertama.

Ia juga baik kepada tetangga, sahabat dan seluruh masyarakatnya. Tak lupa, ia memenuhi kewajiban-kewajibannya kepada semua orang. Ia adalah pribadi jujur, suka berbagi dan menerima nasehat, pemalu, penyayang, luwes, pemaaf, mudah bergaul, menahan diri, wajah yang selalu berseri, dermawan, tidak berbuat zhalim, tidak munafik, jauh dari riya’, menghindari ghibah dan seterusnya.

Disajikan dalam bentuk tebal, membuat buku ini wajib dimiliki oleh setiap kaum Muslimin sebagai rujukan. Mudahnya, sajian di dalamnya disajikan perbab dan kemudian dibagi menjadi sub-bab-sub-bab singkat sehingga mudah dibaca dan difahami. Sajiannya merupakan potongan-potongan taujih sehingga tidak harus dibaca dari depan dan bisa dimulai dari bagian yang paling menarik benak kita.

Dilengkapi dengan dalil al-Qur’an, sunnah Rasulullah dan kisah para pendahulu umat ini, menjadikan buku ini memiliki nilai lebih. Semoga Allah memudahkan kita untuk membaca, menelaah dan mempraktekan ajaran dalam buku ini sebagai bentuk melakukan apa yang Allah perintahkan melalui Kalam-Nya.

Dimuat di: Dakwatuna